Monday, February 6, 2012

berlari

sore itu gadis kecil berambut hitam legam ,kerinting gantung, hidungnya pesek,matanya yang bulat seperti bola itu memperhatikan seekor kupu-kupu yang bersayap ungu dengan gradasi warna kuning menyala. "indah sekali kupu ini,sambil tanganya memegang kupu itu"."kupu itu tak mau ku sentuh"batin gadis kecil itu,sembari pergi meninggalkan tempat itu dan berjalan menuju suatu rumah tua yang reot.
****
Pergi sana !dasar anak tak tau diri ,bisanya cuma minum-minuman keras,narkoba!mau jadi apa kamu nanti !pyarr suara piring pecah mengiringi amarah suara perempuan tua itu. Orang yang sedang mabuk kemudian pergi meninggalkan rumah reot itu , perempuan itu pun tetap menyumpahserapahi dengan kata-kata yang tak pantas di keluarkan,namun apa daya hanya itu yang dapat meluapkan amarah perempuan tua itu tadi.
Tanpa di sadari gadis kecil mendengarkan pembicaraan perempuan tua dengan orang mabuk itu yang tak lain mereka adalah nenek serta ayah gadis kecil itu. Gadis itu berlari menjauhi rumah itu menahan air mata yang di bendungnya saat mendengar sumpahserapah yang di berikan kepada ayahnya,berlari dan terus berlari ia tak kuasa membendungnya dan air itu tumpah membasahi pipi tembemnya,tak ada senyum manis yang di lihatkan,tak ada tawa bebas yang biasa ia lakukan untuk menutupi kesedihannya.
Ia mencari ketenangan dalam hidupnya,namun tak ada yang mendengar suara tangisannya yang makin lama makin mengeras.
Tak ada kejelasan arah hidupnya nanti,tak ada kasih sayang,tak ada teman yang menemani,yang di rasa hanya kesendirian yang membuatnya rapuh .:')

No comments:

Post a Comment